Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Badan Pengelola Masjid Istiqlal, Dr. Mulawarman Hannase, sebagai salah satu narasumber dalam acara temu media Institut Leimena di Jakarta, 10 Juni 2024.
Jakarta, LKLB News – Masjid Istiqlal sebagai salah satu mitra awal Institut Leimena dalam pelaksanaan program Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) sejak akhir 2021, mengapresiasi pelatihan LKLB yang telah memberikan dampak positif kepada para pendidik. Kerja sama program LKLB antara Masjid Istiqlal dan Institut Leimena telah dilaksanakan dalam 11 kelas dengan jumlah peserta lulus mencapai 1.400 orang terdiri dari guru, kader ulama, dan penyuluh agama.
Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Badan Pengelola Masjid Istiqlal, Dr. Mulawarman Hannase, menyatakan berdasarkan pengamatannya, ada hal positif yang menjadi pengaruh besar bagi mahasiswa, kader ulama dan guru yang berada dibawah naungan Masjid Istiqlal dari kegiatan LKLB.
Mulawarman menyebut munculnya kesadaran baru bagi komunitas Muslim, khususnya kalangan guru-guru dan kader-kader ulama di Masjid Istiqlal. Ketika pihaknya menghadirkan program LKLB, awalnya khawatir terjadi penolakan atau antipasti, namun ternyata semua kelompok di Masjid Istiqlal menilai kegiatan ini positif.
“Kalau di komunitas Muslim itu, jangankan bertemu dengan teman non-Muslim, mendengarkan materi Kekristenan atau dari Rabi, itu hal yang sangat tabu sekali. Tapi, yang paling luar biasa ketika ada narasumber agama lain, mereka sangat mengapresiasi dan tidak ada complain kegiatan ini. Ini adalah sebuah kesadaran baru,” kata Mulawarman saat acara temu media yang diadakan Institut Leimena pada Senin, 10 Juni 2024.
Acara temu media ini dihadiri sebagian besar oleh redaktur atau editor dari media massa nasional di Indonesia.
Pelatihan LKLB kerja sama Masjid Istiqlal dan Institut Leimena sudah diadakan sejak November 2021 sampai pelatihan terbaru pada Mei 2024. Selain diikuti guru madrasah di bawah naungan Masjid Istiqlal, pelatihan LKLB juga diikuti sebagai mata kuliah wajib oleh mahasiswa program S2 dan S3 dari Pendidikan Kader Ulama (PKU) Masjid Istiqlal.
“Persoalan kita selama ini adalah kurang literasi, dan Institut Leimena sangat luar biasa membuka sebuah ruang literasi untuk mengupgrade, untuk mengisi kekosongan literasi khususnya komunitas Muslim,” ujar Mulawarman.
Dia menambahkan para alumni LKLB dari Masjid Istiqlal diharapkan dapat menjadi agen-agen untuk memperkuat harmoni umat beragama di Indonesia. Menurutnya, target segmen program LKLB adalah guru dan ulama sudah sangat tepat.
“Dengan begitu, teman-teman kami semakin inklusif dan memiliki paradigma baru tentang hubungan lintas agama. Tidak ada lagi kecanggungan dan ketakutan untuk berbicara lintas agama,” kata Mulawarman.
Acara temu media yang diadakan oleh Institut Leimena ini sebagian besar dihadiri oleh redaktur atau editor media massa nasional di Indonesia seperti Harian Kompas, Kantor Berita Antara, Tempo, Kumparan, dan Viva.co. Media menjadi salah satu mitra penting dalam program LKLB yang diharapkan bisa memberikan perubahan sosial secara positif dalam hubungan lintas agama di dalam masyarakat Indonesia. [IL/Chr]