
Menteri Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (MenHAM RI), Natalius Pigai, menerima audiensi dari Direktur Eksekutif Institut Leimena, Matius Ho, dan Direktur Program, Daniel Adipranata.
Jakarta, LKLB News – Menteri Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (MenHAM RI), Natalius Pigai, menerima audiensi dari Institut Leimena, di kantor Kementerian HAM RI, Selasa (18/2/2025). Dalam pertemuan tersebut, MenHAM menyambut baik keterlibatan aktif Institut Leimena untuk melakukan pengarusutamaan pendidikan HAM melalui program Literasi Keagamaan Lintas Budaya.
MenHAM, Natalius Pigai, mengatakan pendidikan HAM sangat penting dalam kurikulum di sekolah. Itu sebabnya, dia menilai positif akan upaya Institut Leimena untuk meningkatkan kesadaran HAM di kalangan para guru di Indonesia.
“Menjadi guru, minimal harus mengetahui apa itu HAM, bagaimana penerapannya. Di situ bagiannya (Institut Leimena), dan kami akan memberikan pendidikan tersebut dengan certificate by attendance,” kata Natalius Pigai.
Institut Leimena saat ini menyelenggarakan program Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) yang telah diikuti oleh sekitar 9.000 guru lintas agama dari 37 provinsi di Indonesia. Program LKLB potensial untuk mendukung program prioritas KemenHAM RI dalam pengarusutamaan HAM khususnya di kalangan pendidik sebagai agen-agen perubahan di masyarakat.
Direktur Eksekutif Institut Leimena, Matius Ho, mengatakan dimensi HAM menjadi paling penting dan menonjol dalam program LKLB yang diinisiasi Institut Leimena sejak tahun 2021. Hal itu karena program LKLB tersebut mengutamakan kerja sama diantara berbagai kelompok yang berbeda agama dan latar belakang dalam rangka peneguhan HAM.
“Kami sangat merasa bergembira dan sangat optimistis melihat masa depan HAM di Indonesia dengan kepemimpinan beliau (MenHAM) dan dengan adanya pembentukan Kementerian HAM ini kami juga banyak melihat bagaimana titik temu antara program literasi keagamaan lintas budaya yang tengah dilakukan oleh Institut Leimena dengan harapan yg ingin dicapai oleh KemenHAM,” kata Matius Ho.

MenHAM RI, Natalius Pigai, mendorong upaya pengarusutamaan pendidikan HAM dalam masyarakat.
Matius menambahkan Institut Leimena akan menindaklanjuti sejumlah arahan dari MenHAM untuk penjajakan kerja sama selanjutnya. Sebelumnya, Institut Leimena telah bekerja sama dengan KemenHAM dalam pelaksanaan Webinar Internasional dalam rangka Hari HAM Internasional ke-76 pada 6 Desember 2024, dengan pembicara kunci Wakil Menteri HAM RI, Mugiyanto yang mengangkat tema “Memperkuat Harmoni Dalam Keberagaman Melalui Pendidikan HAM dan Literasi Keagamaan Lintas Budaya”.
“Ke depannya, kami berharap penjajakan kerja sama selanjutnya terutama masalah certificate by attendance untuk sekitar 9.000 guru yang telah dibina, mengikuti program literasi keagamaan lintas budaya,” ujar Matius.
Dalam pertemuan tersebut diangkat juga mengenai peluang keterlibatan Institut Leimena dalam pendidikan HAM untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) Analis HAM yang tersebar di berbagai Kementerian dan lembaga. Upaya tersebut diharapkan semakin memperkuat peran Analis HAM dalam mewujudkan Penghormatan, Perlindungan, Pemenuhan, Penegakan, dan Penguatan (P5) HAM. [IL/Chr]