E-flyer “HiTalk Seri Literasi Keagamaan Lintas Budaya” kerja sama antara Institut Leimena dan Hidayatuna.com.

Jakarta, LKLB News – Program Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) diharapkan bisa semakin bertumbuh menjadi sebuah gerakan bersama untuk menyoroti pentingnya menjaga kemajemukan Indonesia. Itu sebabnya, peran aktif para alumninya menjadi sangat krusial sebagai “duta-duta LKLB” yang berperan menyuarakan nilai-nilai LKLB lewat pengajaran di kelas, bahkan lebih luas lagi kepada masyarakat umum.

Sejak Januari 2022, Institut Leimena bekerja sama dengan media Hidayatuna.com telah mengadakan acara “HiTalk Seri Literasi Keagamaan Lintas Budaya” yaitu siaran live talkshow yang ditayangkan pada YouTube HidayatunaTV. Isinya membahas berbagai isu terkait materi LKLB yang bisa diakses lewat tautan https://www.youtube.com/@HidayatunaTV/streams.

Visi LKLB ditangkap dengan baik dan dinilai sejalan dengan Hidayatuna yang mengedepankan Islam Wasathiyah (moderasi Islam) dengan tagline “Menguatkan Akidah, Memperdalam Syariah, dan Menebar Rahmah”.

Acara ini terbuka bagi alumni LKLB yang bersedia terlibat secara sukarela menjadi narasumber. Alumni akan menerima sertifikat resmi sebagai narasumber sekaligus publikasi lewat e-flyer dan Youtube.

“HiTalk Seri LKLB” mengangkat berbagai topik yang sangat beragam diantaranya konsep Islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin, peran guru dalam mengajarkan toleransi, mengembangkan persahabatan dengan orang yang berbeda agama, menjadi seorang Muslim yang menjunjung Pancasila, upaya mengenal agama lain agar terbangun saling pemahaman, dan lain-lain.

Penyuluh Agama Islam di Kementerian Agama Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kammas Kama, menyampaikan ucapan terima kasih atas kesempatan berharga menjadi narasumber dalam siaran HiTalk. Kammas membawakan topik berjudul “Toleransi dalam Berpuasa: Puasa, Kok Minta Dihormati?” yang sudah ditayangkan pada 14 April 2022.

“LKLB yang mengantarkan saya memahami agama dengan baik, sehingga di situlah saya menemukan indahnya perbedaan,” kata Kammas kepada LKLB News.

Selain mendapatkan publikasi di media, narasumber alumni LKLB juga akan memperoleh sertifikat.

Elaborasi Kompetensi Komparatif

Alumni LKLB lainnya yang juga menjadi narasumber HiTalk yaitu Sekjen DPP Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia dan Ketua Yayasan Al Jihad Cilodong, Depok, Neni Argaeni, membawakan topik berjudul “Bersahabat Tanpa Prasangka” yang ditayangkan pada 24 Maret 2022. Dia mengelaborasi lebih jauh salah satu kompetensi dalam LKLB yaitu kompetensi komparatif.

Neni mengatakan sekolah di bawah Yayasan Al Jihad Cilodong mengedepankan riset sehingga sikap terbuka dan tanpa prasangka sudah ditumbuhkan dalam diri peserta didik.

“Penting sekali dalam hal pendidikan di madrasah, murid-murid mendapatkan pembelajaran pertama berkaitan akidah, siapa Tuhannya, syariat, akhlak. Ini harus dikuasai betul, baru kita memperluas pergaulan kita sehingga kita punya modal (keimanan),” kata Neni.

Neni juga menyebut keikutsertaannya dalam program internasional LKLB merupakan pengalaman luar biasa dan sangat bermanfaat. Pasalnya, dia berkesempatan mendengarkan narasumber terkemuka dari dalam dan luar negeri seperti Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur tengah dan Organisasi Kerjasama Islam tahun 2016-2019 Prof Alwi Shihab, dan Senior Fellow University of Washington, Chris Seiple.

Alumni LKLB Angkatan 12 yang juga seorang kolumnis, Arif Yudistira (atas), dan alumni LKLB Angkatan 7, Dr. Ririn Eva Hidayati, mendapatkan respons positif dari audiens saat live talkshow HiTalk.

14 Episode HiTalk

Sementara itu, Guru Al-Quran Hadits MAN 3 Kediri, Fatwa Nur Azizah, juga membawakan topik senada yaitu “Jika Sahabatku Orang Berbeda Agama” yang ditayangkan pada 29 September 2022. Fatwa mengaku terinspirasi untuk berteman dengan orang yang berbeda agama karena selama ini lingkup pergaulannya hanya terbatas di kalangan madarasah atau umat Muslim.

“Saya memanfaatkan media sosial untuk mencari teman dari agama lain,” katanya.

Guru MTs Muhammadiyah 1 Malang, Heppy Ikmalul Mukhlasin, menyampaikan topik berjudul “Menjaga Pemuda dari Incaran Ekstremisme Beragama” yang ditayangkan pada 27 Oktober 2022. Dia mengungkapkan alasan pemuda rentan menjadi “sasaran” para ekstremisme lewat media sosial.

“Anak muda seperti mahasiswa harus bersikap kritis terutama terhadap kajian-kajian yang mengarah kepada pemikiran ekstrem,” ujarnya.

Acara “HiTalk Seri LKLB” ini dipandu oleh host dari Hidayatuna.com yaitu Naila Sukriya yang berperan memandu narasumber dengan pertanyaan-pertanyaan seputar topik yang diangkat. Sampai Januari 2023, kerja sama “HiTalk Seri LKLB” ini sudah berlangsung sebanyak 14 episode dengan narasumber alumni sebagai berikut:

  1. “Membumikan Konsep Islam yang Ramah” (Muh Taqwim, Alumni LKLB angkatan 4).
  2. “Mendidik Anak Sesuai Zamannya” (Arfik Muji Rahayu, M.Pd.I.,Alumni LKLB Angkatan 5).
  3. “Islam Agama Cinta” (Karimatul Hissoh, M.Pd.I, Alumni LKLB Angkatan 5)
  4. “Bersahabat Tanpa Prasangka (Neni Argaeni, M.Pd.I, Alumni LKLB Angkatan 12).
  5. “Toleransi dalam Berpuasa: Puasa Kok Minta Dihormati?” (Kammas Kama, Alumni LKLB Angkatan 9).
  6. “Lebaran, Momentum Merajut Kebersamaan” (Dr. Syahrir Nuhun, Alumni LKLB Angkatan 6).
  7. “Menjadi Muslim yang Pancasilais” (Muhammad Abdul Aziz, Alumni LKLB Angkatan 13).
  8. “Mengenal Agama Lain, Mengapa Tidak?” (Muhammad Badrus Sholeh, Alumni LKLB Angkatan 12).
  9. “Merawat Toleransi di Sekolah” (Aan Anepi, Alumni LKLB Angkatan 12).
  10. “Jika Sahabatku Orang Berbeda Agama” (Fatwa Nur Azizah, Alumni LKLB Angkatan 5).
  11. “Menjaga Pemuda dari Incaran Ekstremisme Beragama” (Heppy Ikmalul Mukhlasin, Alumni LKLB Angkatan 4).
  12. “Membumikan Pendidikan Toleransi di Masyarakat” (Dr. Ririn Eva Hidayati, Alumni LKLB Angkatan 7).
  13. “Guru Madrasah dan Masyarakat Majemuk” (Mohammad Syafa’ad, Alumni LKLB Angkatan 16).
  14. “Menghidupkan Budaya Menulis di Kalangan Pendidik” (Arif Yudistira, Alumni LKLB Angkatan 12).