Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Mesir, Lutfi Rauf (kemeja putih), bersama delegasi program Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB), Budi Setiamarga (kedua dari kanan), Prof. Dr. Hattah Fattah (paling kiri), dan Nafik Muthohirin (paling kanan).

Jakarta, LKLB News – Dalam kunjungan ke Kairo, Mesir untuk menghadiri The First International Conference on Religious Extremism: The Intellectual Premises and Counter Strategies, delegasi Program Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) juga melakukan pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Mesir, Lutfi Rauf, setelah berakhirnya konferensi pada 9 Juni 2022.

Dubes Lutfi dalam audiensi tersebut memberi sambutan positif atas pelaksanaan program pelatihan LKLB. Dia menekankan agar kolaborasi lintas agama terus dikembangkan.

“Dubes Lutfi menyampaikan pendekatan agama Abrahamik yang dilakukan sangat baik dan harus terus dilaksanakan untuk masa depan Indonesia lebih baik. Menurut beliau, kolaborasi lintas agama dalam konteks NKRI dan Pancasila harus terus dikembangkan,” kata Koordinator Program LKLB Institut Leimena, Budi Setiamarga, kepada LKLB News.

Budi datang ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo bersama dengan delegasi LKLB lainnya yaitu Wakil Rektor V Bidang Kerja Sama dan Promosi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Hattah Fattah, dan Direktur Program RBC Institut A Malik Fadjar Universitas Muhammadiyah Malang, Nafik Muthohirin.

Dalam pertemuan yang berlangsung pukul 16.00-17.30 waktu Kairo itu, Budi melaporkan tentang kehadiran delegasi LKLB dalam konferensi internasional di Kairo serta pelaksanaan pelatihan LKLB untuk para guru madrasah dan pesantren di Indonesia. Dubes Lutfi didampingi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Bambang Suryadi, dan Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya, Rahmat Aming Lasim.

Budi memaparkan kehadiran delegasi LKLB dalam konferensi internasional adalah undangan dari Grand Mufti Mesir, Dr. Shawki Ibrahim Allam, Program LKLB telah menarik perhatian sejumlah kalangan internasional karena sejauh ini telah melatih 2.434 guru madrasah dan pesantren dalam kurun 9 bulan sejak Oktober 2021.

Budi mengatakan program LKLB diinisiasi Institut Leimena dan Templeton Religion Trust (TRT) bersama sembilan mitra yaitu Maarif Institute, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PP Muhammadiyah, Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) PP Muhammadiyah, RBC Institute A. Malik Fadjar, Badan Pengelola Masjid Istiqlal, UMI Makassar, Universitas Islam Negeri Sunan (UIN) Kalijaga Yogyakarta, Pengurus Besar Alkhairaat, dan Universitas Alkhairaat Palu.

Momen kunjungan delegasi Program LKLB dipublikasikan dalam akun resmi Instagram KBRI di Kairo, Mesir.

Delegasi program LKLB didampingi Bidang Protokoler KBRI di Kairo, Amin Shamad, menikmati makan malam di tepi Sungai Nil, 9 Juni 2022.

Narasumber Webinar

Budi mengatakan Dubes Lutfi juga menceritakan pengalaman Mesir dalam menangani berbagai permasalahan antar sesama penganut agama. Diantaranya, pemantauan media sosial terhadap berbagai permasalahan dan ajaran yang beredar oleh lembaga khusus, termasuk pengkajian masalah yang ditimbulkan, dan jika diperlukan akan menerbitkan fatwa yang relevan terhadap masalah tersebut.

Dubes Lutfi, ujar Budi, juga menyatakan kesiapannya untuk menjadi narasumber webinar yang akan dilaksanakan sebagai bagian dari program LKLB. KBRI di Kairo juga siap memfasilitasi jika ingin melibatkan narasumber dari Unviersitas Al-Azhar di Kairo.

“Beliau menyambut gembira permintaan kami menjadi narasumber dalam webinar mendatang,” kata Budi.

Budi menambahkan pelatihan LKLB dikemas dalam lima hari pelatihan secara online dengan platform zoom dan pembelajaran mandiri lewat Learning Management System (LMS). Pelatihan ini dilakukan dengan pendekatan agama Abrahamik, serta menekankan tiga kompetensi dasar dalam berelasi dengan sesama yang berbeda agama, yaitu kompetensi pribadi, kompetensi komparatif, dan kompetensi kolaboratif. Intisari dari program LKLB adalah membahas tentang “You, The Other, and What You Do Together” (Anda, Mereka, dan Apa yang Dapat Dilakukan Bersama).

“Setelah sesi foto bersama, delegasi LKLB meninggalkan gedung KBRI di Kairo lalu didampingi Bapak Amin Shamad, bidang protokoler KBRI di Kairo, untuk menikmati makan malam di tepi Sungai Nil sambil menikmati pemandangan Sungai Nil yang begitu indah,” ujar Budi.

Momen pertemuan delegasi LKLB dengan Dubes Lutfi Rauf juga dipublikasikan lewat akun resmi Instagram KBRI Kairo, @indonesiaincairo. [IL/Chr]